kau datang tanpa sapa dan begitupun kala pergi selalu tanpa pesan. kau ajakku terbang, lalu dihempaskan,terbang,dihempaskan ah sampai pada akhirnya aku menyadari kau akan datang saat kehendakmu ingin menuntutku. ketika kehendak itu sudah kubayar penuh, tanpa ucapan kau berlalu bagai angin, selalu saja begitu. keabu-abuan menyamarkan warnamu. semu. tak ada lagi yang menarik, tak ada lagi alasan yang membenarkan logika untuk memilihmu. maaf aku tak bisa terlalu lama menunggu luka, biarkan aku sendiri tanpa warna
Tidak ada komentar:
Posting Komentar