Selasa, 24 Maret 2015

Pergilah duniaku!

Aku merasa sepi dalam sesaknya nafas manusia
Aku mencari aku, kau mencari kau
Kita bukan mencari kita

Lonceng ke dua puluh lima itu
Melelahkan, aku terduduk
Bersandar pada tasbih yang airnya bergemericik pilu
Kupaksa badanku berbalik mejauhi bayangannya

Jika, seandainya ah sudahlah
Lupakan penantian ini
Tak ada untungnya kan?
Pergilah
Sekalian kau bawa doa terbaikku
Selamat jalan

Kamis, 05 Maret 2015

Telepati langit

Rindu itu menghitam tak lagi biru
Berlari dalam angkuhnya jarak
Egoisnya waktu yang sekeras takdir
Memisahkan jeda begitu jauh
Merpatipun tak lagi sanggup sampaikan salamku untukmu

Suara dalam kebisingan itu mencoba runtuhkan
Untuk melepaskan agar tidak menanti
Aku tak ingin menggores lembaran baru
Tintaku hampir habis

Cobalah keluar jendela vintagemu
Rembulan pucat itu adalah wajahku
Wajah berdoa di puncak malam
Untuk menghapus jarak dengan permata kesuksesan

Jangan pernah takut berlari
Saat suaraku tak lagi menyapamu
Lihatlah langit, ia telepator terbaik
Apapun ucapanku bisa kau rasakan
Tuhan membukakan matahatimu
Dalam bahasa cerita langit
Hujan,panas, semi, bersalju
Seperti itulah doaku untukmu dilangit
Ia dekat dengan tuhan
Berharap tuhan menambahkan rahmatNya lewat semoga kita

Jika rindu jangan pernah takut menatap langit
Digumpalan awan lembut doa kita bergantungan disana

Hebatkan, dirimu seperti langit