Aku merasa sepi dalam sesaknya nafas manusia
Aku mencari aku, kau mencari kau
Kita bukan mencari kita
Lonceng ke dua puluh lima itu
Melelahkan, aku terduduk
Bersandar pada tasbih yang airnya bergemericik pilu
Kupaksa badanku berbalik mejauhi bayangannya
Jika, seandainya ah sudahlah
Lupakan penantian ini
Tak ada untungnya kan?
Pergilah
Sekalian kau bawa doa terbaikku
Selamat jalan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar