Rabu, 16 Juli 2014

apa itu perjodohan?



Tahun 2014 berbeda dengan era Siti Nurbaya. Pasti pikiran kita sejalan saat saya menyebut Siti Nurbaya, yaps betul sekali! PERJODOHAN. Miris 2014 masih saja ada segelintir perjodohan dan lebih miris itu terjadi dalam hidup saya! Ini bukan fiktif atau drama yang biasanya ada behind the screen. Entah pikiran saya yang terlalu luas atau jalan pikir orangtua saya yang terlalu etnis. Usia saya masih terlalu muda! 18 tahun! Bicara soal jodoh hey! Itu terlalu jauh. seandainya orangtua saya bisa membaca tulisan ini dalam blog saya atau setidaknya jadi Novaimer (nama fans saya jika saya jadi superstar haha) pasti mereka berpikir 1001 kali untuk menjodohkan saya. Daripada bicara tentang perjodohan saya yuk cuuuuuus kita kulas tentang perjodohan

Perjodohan adalah berasal dari kata dasar jodoh atau arti dari bahasa Yunaninya Cinta (haha ngarang nih Nova J). Jodoh adalah teman hidup, partner kita membina rumah tangga. Pilih teman untuk sekedar bermain atau hang out sih mudah banget guy’s tapi untuk jodoh dijamin rumitnya melebihi rumus logaritma. Gak percaya? Coba aja. Pernikahan itu sakral, malah gak boleh buat main-main. Nah… untuk manusia berusia muda kayak saya mending jauh-jauh deh dari kata pernikahan, yang ditakutkan bukan bisa makan atau tidaknya tapi jiwa muda kita ini loh belum terasah betul, istilahnya belum kenyang masa bermainnya. Kalo dipaksain malah bikin runyam nih hidup nanti bisa-bisa umur 22 tahun kita udah bisa dapet gelar gaun ungu alias janda? OMG (with scream)

Menurut saya sih usia muda itu lebih baik digunakan untuk mengejar cita-cita. Tapi banyak yang bilang kalo “setinggi-tingginya wanita itu tetep saja tempatnya didapur” pepatah itu gak salah sob! Tapi coba deh bayangin kalo kita punya bekal ilmu yang cukup gak menutup kemungkinan kita bakal jadi koki kelas tinggi kan? (Hey gajinya gede loooh) koki kelas tinggi itu ibarat kita bisa menjalankan dua tugas secara bersamaan, bukankah itu jauh lebih baik? Mantan saya pernah bicara kalau “ Hidup yang sesungguhnya baru akan dimulai setelah masa remaja itu lewat” saya bisa menangkap maksud dari kata-kata itu, maksudnya persiapkan cita-citamu dari muda untuk masa depanmu. Hidup ini bukan melulu soal cinta, gak harus tentang pacaran atau menguatirkan siapa jodoh kita nantinya, memaknai hidup sepenuhnya adalah ketika kita bermanfaat untuk orang di sekeliling kita. Caranya gimana? Bahagiakan mereka dengan cara kalian, untuk kalian yang pengen jadi pengusaha kalian boleh membagikan sedikit income kalian untuk mereka, untuk kalian yang pengen jadi guru kalian bisa mengajari mereka yang belum punya kesempatan untuk merasakan duduk di bangku sekolah tanpa mengeluarkan biaya malah kalian dapet pahala yang gak akan pernah putus sampe kalian tinggal namanya saja. Itu sebagian kecil dari cita-cita. Pasti banyak yang mikir, “kan kuliah itu bisa sambil nikah dan bisa ngejer cita-cita itu”. Sayang sekali guy’s untuk manusia yang mempunyai pikiran seperti saya, saya tidak bisa untuk membagi fokus saya dalam hal cita-cita dan rumah tangga. Saya terlalu mengkuatirkan ketidakmaksimalan saya menjalankan amanah tersebut.    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar