Rabu, 16 Juli 2014

catatan buat kamu



Seandainya cinta itu bisa memilih, harusnya kita tak perlu bertemu, harusnya aku tak perlu mencintaimu. Mencintaimu, sama saja seperti aku membiarkan ragaku terbunuh secara perlahan. Rasa sakitnya sangat terasa disini mas. Mas pitong, apa kamu tau bagaimana rasa sakit ini? Apa aku perlu menyebutkan beberapa hal fatal yang kamu lakukan terhadapku? Perlu mas? Aku rasa tidak! Menulis kesalahanmu itu bagai menguak luka lama! Lalu apa yang bisa aku lakukan agar kamu paham? Bersabar? Aku sudah bosan untuk itu mas! Menunggu Allah membukakan pintu hati kamu? Sampai kapan mas? Sampai aku muak mendengar celotehan manusia tentang bagaimana indahnya penghianatan kamu? Aku tak perlu bertanya kenapa kamu tega memperlakukanku seperti ini, bukan kamu yang terlalu pintar untuk membohongiku tapi aku, aku yang terlalu BODOH, aku yang terlalu mempercayai mulut manismu, aku yang terlalu menutup telinga tentang keburukanmu, aku yang terus menyakinkan diriku jika yang dikatakan oranglain tentangmu itu adalah salah! sikap kamu itu membuatku begitu sakit! Sangat menyakitkan mas!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar