Tuhan, aku ingin bicara denganMu. Berdua saja sebagai pemilik dan yang dimiliki. Aku memang lancang jika aku berani marah padaMu, maafkan aku Tuhan!
Aku kehilangan orang yang paling aku sayangi, Tuhan. Saat itu aku benar-benar membutuhkan dia tapi Engkau memisahkan dia dari aku dan memberikannya pada wanita murahan itu. Kaupun tau kan Tuhan, aku lebih taat padamu ketimbang wanita itu. Mengapa Kau tak adil terhadapku waktu itu? Sudah 5 tahun kami berjuang, lalu Engkau menguji kami lewat wanita murahan itu. Tuhan, kami sudah sangat bahagia, lantas mengapa Engkau menghadirkan dia? Aku sedih Tuhan, bahkan hingga saat ini aku tak pernah percaya pada diriku sendiri, aku tak memiliki kekuatan instingku lagi, aku takut mempercayai semuanya. Aku hanya percaya padaMu. Butuh waktu beribu hari untuk mengeringkan luka itu, luka yang awalnya ku kira itu adalah luka dariMu. Aku salah! Kau benar menyayangiku lewat ujianMu yang datang silih berganti. Lihatlah Tuhan, aku sudah menepati janjiku malam ini! Aku sudah tidak menangisi kepergiannya lagi. Terimakasih Tuhan, Engkau menunjukan jalan setapakku menuju firdausMu