Rabu, 13 Mei 2015

Pinta

Kau tak perlu lari diatas ilalang kering
Aku sudah menjadi warna
Melekat pada goresan luka pohon terkelupas kulitnya
Dalam gembok ketakutan
Bersama awan putih yang tertiup nafas panasmu

Aku tak lagi menjadi bayanganmu
Mengintai, mengikuti hingga persimpangan mimpi
Tenanglah
Aku hanya memiliki seutas benang yang ku tempelkan dekat dadamu
Bahkan kau bisa melepasnya kapan saja
Bukan rantai untuk memasungmu
Aku penyulam yang tak takut rindu

Barangkali, jika kau mau mendengarku
Mengenal getar itu
Duduklah sebentar, di kursi tua ini
Ada ribuan mimpimu tertinggal di bulatan pupilku
Sejak aku takut membuka pintu

Pey😁

Tidak ada komentar:

Posting Komentar