Jika sebagai perempuan ingin dibelikan ini itu. Aku lebih ingin menjadikanmu sumber tabunganmu sendiri. Jika ingin A maka berjuanglah dengan cara B dan A maka A sudah pasti ada dalam genggaman. Aku tahu kamu kuat, bukankah bunda sudah menitipkanmu pada semesta sejak kamu menginjak 4 tahun? Karena bundamu paham, kamu lelaki tangguh. Kamu harus kuat meyakini kemandirianmu, sebab di sini, di pulau ini tak ada lagi yang menyayangi kecuali aku.
Umurku sudah 19tahun, tapi aku belum bisa menjadi tabungan untuk diriku sendiri.
Kamu pernah bertanya perihal banyak hal. Salah satunya "jika ada anak jenderal melamarmu,apa kamu mau menerimaku yang hanya prajurit biasa?" Aku jawab iya. Lalu kamu bertanya lagi "jika anak jenderal itu aku,apa kamu mau menerima lamaranku?" Lagi-lagi aku menjawab, tidak!
aku lihat kamu terheran mendengar jawabanku. Lalu kamu bertanya lagi dan lagi "mengapa?"
1. Kamu sudah menceritakan bagaimana keluargamu, termasuk siapa Ayahmu. Dengan caramu memberikan opsi tadi malah akan membuatku tak pernah merasa beruntung. Aku tidak mau. Aku harus beruntung memilikimi
2. Kau tahu mutiara? Tau mengapa harganya selangit? Karena batu mutiara dihasilkan dari pukulan keras, dari tempaan yang dahsyat dan panas yang mampu menggosongkan daging dalam sekejap. Begitupun hidup. Jika kamu anak seorang jenderal, hidupmu penuh kemudahan. Dan aku lebih menghargai kamu dengan usaha agar kita paham susahnya cari uang, aku menghargai bagaimana lelahnya mengejar cita-cita. supaya besok, aku harus berpendidikan tinggi agar anak-anak nanti bisa kita hantarkan pada kebermanfaatan hidup.
Sayang, marilah kesini. Duduklah sebentar, lepaskan letihmu. Aku adalah rumah, adalah muara saat kau merasa lelah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar