Jumat, 16 Mei 2014

Mimpi



Malam ini lembaran pertama buku diary menuntun mataku untuk membacanya. Tertanggal 6 November 2010. Seminggu aku mengenalmu pangeran, tapi disitu aku yakin jika kehadiranmu bukanlah untuk tersia-siakan. Pangeran, seandainya kau tau apa yang aku rasakan. Aku sangat ingin berada disampingmu, namun aku tau pasti kau akan pergi ketika aku berusaha mendekatimu. Hampir setiap malam aku meminta agar tuhan membukakan pintu hatimu untukku. Aku tak pernah bosan mengulang kata-kata itu saat bicara dengan tuhan. pangeran komang, tolong lihat aku! Aku adalah seorang wanita yang menemanimu sejak umurmu 16 tahun. Aku adalah wanita kedua yang rela mengorbankan hidupku setelah ibumu. Ingin sekali aku melihatmu pangeran, namun sekedar melihatmu dari jauhpun aku tak bisa melakukannya. Aku bosan berpura-pura tak mencintaimu, aku sakit ketika aku berkata aku membencimu pangeran. Seandainya aku bisa jujur padamu mungkin aku akan sujud dikakimu agar kau bisa membukakan hatimu untukku meskipun aku seorang wanita. Aku tak bisa melakukan itu pangeran. Aku takut kau malah pergi lebih jauh dari jarak ini. Apa aku gila? Aku hanya menuruti hati yang sudah tak bisa kukendalikan seperti apa yang logikaku mau. Seseorang pernah berkata padakku, “jangan pernah mengejar seorang laki-laki yang tidak pernah memperjuangkan perasaanmu. Jika dia seorang lelaki, dia sendiri yang akan meminta maaf tanpa sedikitpun merasa malu”.

Jumat, 09 Mei 2014

Pembalasan terbaik

Aku kehilangan orang yang paling aku cintai. kamu kehilangan orang yang paling mencintai kamu. siapa yang rugi? kalimat diatas tadi merupakan satu prinsip untuk menguatkan hati ketika kamu merasa disia-siakan. hidup ini bukan cuma tentang cinta guy's tapi juga tentang bagaimana kamu mempersiapkan sebuah rasa penyesalan untuk orang yang pernah menyia-nyiakanmu. jika dia lebih milih ngelepasin kamu, lepasin aja. yang salah adalah ketika otakmu tidak bisa kamu kendalikan saat memori tentangnya berusaha memasuki ruang khayalmu. jika kamupun sudah melakukan yang terbaik tapi dia masih saja meninggalkanmu, itu masalah dia! bukan masalahmu. karena tugas mencintai adalah memberikan yang terbaik. yakin dan harus percaya bahwa penyesalan yang sangat mendalam akan menyerangnya dikemudian hari ketika semua yang dia capai sudah tidak ada artinya lagi. saat dia datang menemuimu lalu meminta maaf. coba kau katakan "aku (sebut namamu dengan lantang) adalah seorang (wanita/pria) yang pernah terluka karena disia-siakan. lalu apa aku masih mempunyai alasan untuk memaafkanmu?" jika teman bicaramu adalah pria, maka pria yang baik akan tertunduk dan menangis dalam diamnya.

Sesalku




Cinta… hal yang membuat aku yakin akan keagungan-Nya didunia. Aku Rangga, lelaki terbodoh didunia karena aku melepaskan bidadari berhati emas tanpa ku pahami apakah dia masih mencintaiku.

Aku terlahir diantara keluarga yang cukup keras. Ayahku seorang perwira dan ibuku seorang Guru. Aku  lebih keras terdidik melalui tangan dingin ayahku. Kakakku yang pertama yah… aku cukup bangga dengan kepribadiannya. Dia tinggal Jawa untuk menyelesaikan study S2nya dan kakakku yang kedua dia baru saja lulus dari study S1nya dan kini sedang menerapkan ilmunya di Jerman. Umurku masih 18 tahun namun aku adalah anak ibu yang paling jahat karena menyakiti wanita yang memiliki hati sangat lembut.

Sebelum mengenalmu aku sedang menjalani hubungan dengan gita teman SMPku dulu, pada bulan ke 8 dengan gita, aku mengenalmu willy, entah mengapa rasanya sangat nyaman ketika aku menatap matamu yang teduh dan penuh cinta disana! Sangat berbeda ketika aku melihat mata gita. Memang semua ini salahku, aku mulai mencintaimu namun hati kecilku tak ingin melukai perasaan gita. kau akhirnya mengetahui apa perasaanku yang gagal aku sembunyikan ketika aku mengajakmu satnight. Sungguh ini pilihan yang sangat rumit untukku! Jika aku memilihmu, tentunya aku melukai gita. Namun jika aku memilih gita, bagaimana dengan perasaanku? Dia terlalu overprotective dan  Bagaimana dengan hatimu yang mulai memberi celah agar aku menjadi penghuninya. Akhirnya aku menduakan kalian, gita maafkan aku! Willy ku mohon beri aku waktu untuk meyakinkan diriku bahwa kau tepat untukku.

Selang 2 pekan akhirnya gitapun mencium permainan api dibelakangnya, aku ditampar! Dan sungguh sebenarnya aku tak ingin kehilanganmu will, tapi akupun tak mau menyakiti gita. Dan kau tau bagaimana rasanya saat itu will? Rasanya aku ingin bersujud dikakimu, aku adalah lelaki yang paling dicintaai olehmu namun aku jugalah yang membuat hatimu hancur berantakan ketika aku jujur mengatakan aku lebih memilih gita dibanding kau. Bukannya aku tidak melihat will, aku jelas sangat melihat kristalan bening disudut matamu, akupun paham hatimu tersayat karena sikapku. Apa yang harus ku lakukan untuk menjaga hatimu dan hatinya agar tidak terluka? Willy seandainya tuhan mempertemukan kita lebih dulu, aku tak akan membiarkanmu terluka seperti ini.

andai kau mendengar suaraku



Hai pangeran komang…
Bulan yang tergantung sudah berubah untuk keempat kalinya itu berarti purnama yang ke empat telah pergi.  Akutak bisa melihatmu lagi. Pangeran, seandainya kau baca tulisan ini, aku ingin sekali memelukmu untuk terakhir kalinya jika kau tak ingin lagi kembali duduk di kursi tua ini denganku. Apa putri itu terlalu manis untuk kau tinggalkan demi aku? Pangeran, apa matamu tak mencerna linangan disudut kelopak mataku saat kau meminta aku untuk melepaskanmu demi menggenggam utuh jemari putri yang cantik itu? Jika suatu saat nanti kau kembali menemuiku, wahai pangeran yang terhormat masihkah aku mempunyai alasan untuk memaafkanmu untuk kesalahan yang sama? Dulu coba kau ingat lagi, betapa kejamnya kau pangeran. Kau terlebih dulu bersanding dengan putri yang sempurna, lalu kau juga memintaku menjadi wanitamu tanpa memberitahu jika kau saat itu sedang menjaga hati seorang putri yang lain. Aku mengetahuinya dari orang lain, dan itu rasanya jauh lebih sakit pangeran!!! Hatiku berdarah!!! Mengapa kau sekejam itu terhadapku?  Aku seorang wanita dan apa kau juga bukan terlahir dari seorang wanita? Apa kau juga rela jika ibumu tersakiti oleh lelaki lain, apa kau terima? Pangeran, khayalan gila ini seperti racun yang selalu mengingatkanku pada rasa sakit itu. Tapi aku harus kuat, karena aku lebih memilih untuk mengunci pintu rumah sekalipun lelaki lain berusaha mengetuk dan memaksa masuk. Biarkan lantai itu berdebu, cat temboknya mengelupas berjamur dimana-mana daripada aku mempersilahkan lelaki yang bukan dirimu menyentuh dinginnya tembok bercatkan sarang laba-laba. Suasana rumahku berubah menjadi dingin sedingin es sejak kau pergi. Aku duduk dikursi tua ruangtamu rumahku, aku bisa merasakan kenangan saat kau masih bersedia duduk disampingku menyeruput secangkir kopi panas. Aku masih teringat saat kau meminta ku buatkan nasi goreng lalu kau berkata “aku malas makan” itu secara tidak langsung kau memintaku menyuapimu. Pangeran tak berartikah kenangan yang menyesakan itu? Pangeran… aku akan tetap menunggumu disini tak peduli kau akan datang menemuiku atau tidak sampai kau kehilangan dan sadar betapa kau telah menyia-nyiakan waktu yang tak pernah berhenti memberimu kesempatan

deskripsi



Jika mencintai membutuhkan alasan yang terkadang menuntut logika untuk berkerja lebih keras adalah hal yang wajar, apa dengan kamu berjalan tanpa tujuan adalah bukan hal yang wajar? Cinta tidak pernah membicarakan wajar atau tidaknya sebuah rasa. Seperti pungguk yang rindu bulan, seperti romeo dan Juliet apa cinta mereka juga wajar? Tentu tidak! Buktinya mereka ditentang! Tapi rasa yang bernamakan cinta membuat semuanya menjadi wajar. Cinta itu seperti jalan, mencintai itu seperti berjalan dan hati itu seperti kaki. Jika kamu belum jelas cinta itu seperti apa coba sejenak renungkan. Jika kamu ingin menempuh sebuah jalan untuk mencapai tujuanmu maka kamu harus berjalan menggunakan kaki, bukan tangan, mata, kepala jika kamu berjalan tidak menggunakan selain kaki maka sia-sia perjalananmu seperti cinta. Cinta yang tidak berasal dari hati, bagaimanapun kamu memperjuangkannya kamu tidak akan mendapatkan apa-apa. Begitupula dalam hal kesetiaan. Jika kamu saat ini dalam proses menuju suatu tempat lalu kamu berjalan dengan kaki, ya memang sirkulasinya adalah benar. Tapi yang salah ketika kakimu terluka oleh sandungan batu yang mengharuskanmu untuk menyembuhkan lukamu hingga benar-benar sembuh itu sama saja seperti ketika kamu mencintai orang dengan hati, lalu cintamu disia-siakan hingga mengakibatkan hatimu luka. Sikap yang pertama harus kamu lakukan saat kamu tau dan sadar jika hatimu disia-siakan adalah menarik langkahmu sebanyak mungkin untuk menjauh. Jangan paksa hatimu menerima siapapun yang menawarkan untuk menyembuhkan lukamu sampai kau yakin jika lukamu sudah benar-benar sembuh. Saat luka itu masih basah lalu kau paksa untuk berjalan, kamu bukan sampai pada tempat tujuanmu tapi yang ada malah kamu akan mendapati lukamu melebar dan semakin parah dari sebelumnya. Cinta itu fitrah, tanpa paksaan. Biarkan cinta itu tumbuh dan berkembang dalam kesabaran karena sabar akan membuat cintamu dewasa.