Malam ini lembaran pertama buku diary menuntun mataku untuk
membacanya. Tertanggal 6 November 2010. Seminggu aku mengenalmu pangeran, tapi
disitu aku yakin jika kehadiranmu bukanlah untuk tersia-siakan. Pangeran,
seandainya kau tau apa yang aku rasakan. Aku sangat ingin berada disampingmu,
namun aku tau pasti kau akan pergi ketika aku berusaha mendekatimu. Hampir
setiap malam aku meminta agar tuhan membukakan pintu hatimu untukku. Aku tak
pernah bosan mengulang kata-kata itu saat bicara dengan tuhan. pangeran komang,
tolong lihat aku! Aku adalah seorang wanita yang menemanimu sejak umurmu 16
tahun. Aku adalah wanita kedua yang rela mengorbankan hidupku setelah ibumu.
Ingin sekali aku melihatmu pangeran, namun sekedar melihatmu dari jauhpun aku
tak bisa melakukannya. Aku bosan berpura-pura tak mencintaimu, aku sakit ketika
aku berkata aku membencimu pangeran. Seandainya aku bisa jujur padamu mungkin
aku akan sujud dikakimu agar kau bisa membukakan hatimu untukku meskipun aku
seorang wanita. Aku tak bisa melakukan itu pangeran. Aku takut kau malah pergi
lebih jauh dari jarak ini. Apa aku gila? Aku hanya menuruti hati yang sudah tak
bisa kukendalikan seperti apa yang logikaku mau. Seseorang pernah berkata
padakku, “jangan pernah mengejar seorang laki-laki yang tidak pernah memperjuangkan
perasaanmu. Jika dia seorang lelaki, dia sendiri yang akan meminta maaf tanpa
sedikitpun merasa malu”.
Jumat, 16 Mei 2014
Jumat, 09 Mei 2014
Pembalasan terbaik
Aku kehilangan orang yang paling aku cintai. kamu kehilangan orang yang paling mencintai kamu. siapa yang rugi? kalimat diatas tadi merupakan satu prinsip untuk menguatkan hati ketika kamu merasa disia-siakan. hidup ini bukan cuma tentang cinta guy's tapi juga tentang bagaimana kamu mempersiapkan sebuah rasa penyesalan untuk orang yang pernah menyia-nyiakanmu. jika dia lebih milih ngelepasin kamu, lepasin aja. yang salah adalah ketika otakmu tidak bisa kamu kendalikan saat memori tentangnya berusaha memasuki ruang khayalmu. jika kamupun sudah melakukan yang terbaik tapi dia masih saja meninggalkanmu, itu masalah dia! bukan masalahmu. karena tugas mencintai adalah memberikan yang terbaik. yakin dan harus percaya bahwa penyesalan yang sangat mendalam akan menyerangnya dikemudian hari ketika semua yang dia capai sudah tidak ada artinya lagi. saat dia datang menemuimu lalu meminta maaf. coba kau katakan "aku (sebut namamu dengan lantang) adalah seorang (wanita/pria) yang pernah terluka karena disia-siakan. lalu apa aku masih mempunyai alasan untuk memaafkanmu?" jika teman bicaramu adalah pria, maka pria yang baik akan tertunduk dan menangis dalam diamnya.
Sesalku
Cinta… hal yang membuat aku yakin akan keagungan-Nya
didunia. Aku Rangga, lelaki terbodoh didunia karena aku melepaskan bidadari
berhati emas tanpa ku pahami apakah dia masih mencintaiku.
Aku terlahir diantara keluarga yang cukup keras. Ayahku
seorang perwira dan ibuku seorang Guru. Aku lebih keras terdidik melalui tangan dingin ayahku. Kakakku
yang pertama yah… aku cukup bangga dengan kepribadiannya. Dia tinggal Jawa untuk
menyelesaikan study S2nya dan kakakku yang kedua dia baru saja lulus dari study
S1nya dan kini sedang menerapkan ilmunya di Jerman. Umurku masih 18 tahun namun
aku adalah anak ibu yang paling jahat karena menyakiti wanita yang memiliki
hati sangat lembut.
Sebelum mengenalmu aku sedang menjalani hubungan dengan gita
teman SMPku dulu, pada bulan ke 8 dengan gita, aku mengenalmu willy, entah
mengapa rasanya sangat nyaman ketika aku menatap matamu yang teduh dan penuh cinta
disana! Sangat berbeda ketika aku melihat mata gita. Memang semua ini salahku,
aku mulai mencintaimu namun hati kecilku tak ingin melukai perasaan gita. kau
akhirnya mengetahui apa perasaanku yang gagal aku sembunyikan ketika aku
mengajakmu satnight. Sungguh ini pilihan yang sangat rumit untukku! Jika aku
memilihmu, tentunya aku melukai gita. Namun jika aku memilih gita, bagaimana
dengan perasaanku? Dia terlalu overprotective dan Bagaimana dengan hatimu yang mulai memberi
celah agar aku menjadi penghuninya. Akhirnya aku menduakan kalian, gita maafkan
aku! Willy ku mohon beri aku waktu untuk meyakinkan diriku bahwa kau tepat
untukku.
Selang 2 pekan akhirnya gitapun mencium permainan api
dibelakangnya, aku ditampar! Dan sungguh sebenarnya aku tak ingin kehilanganmu
will, tapi akupun tak mau menyakiti gita. Dan kau tau bagaimana rasanya saat
itu will? Rasanya aku ingin bersujud dikakimu, aku adalah lelaki yang paling
dicintaai olehmu namun aku jugalah yang membuat hatimu hancur berantakan ketika
aku jujur mengatakan aku lebih memilih gita dibanding kau. Bukannya aku tidak
melihat will, aku jelas sangat melihat kristalan bening disudut matamu, akupun
paham hatimu tersayat karena sikapku. Apa yang harus ku lakukan untuk menjaga
hatimu dan hatinya agar tidak terluka? Willy seandainya tuhan mempertemukan
kita lebih dulu, aku tak akan membiarkanmu terluka seperti ini.
andai kau mendengar suaraku
Hai pangeran komang…
Bulan yang tergantung sudah berubah untuk keempat kalinya
itu berarti purnama yang ke empat telah pergi.
Akutak bisa melihatmu lagi. Pangeran, seandainya kau baca tulisan ini,
aku ingin sekali memelukmu untuk terakhir kalinya jika kau tak ingin lagi
kembali duduk di kursi tua ini denganku. Apa putri itu terlalu manis untuk kau
tinggalkan demi aku? Pangeran, apa matamu tak mencerna linangan disudut kelopak
mataku saat kau meminta aku untuk melepaskanmu demi menggenggam utuh jemari putri
yang cantik itu? Jika suatu saat nanti kau kembali menemuiku, wahai pangeran
yang terhormat masihkah aku mempunyai alasan untuk memaafkanmu untuk kesalahan
yang sama? Dulu coba kau ingat lagi, betapa kejamnya kau pangeran. Kau terlebih
dulu bersanding dengan putri yang sempurna, lalu kau juga memintaku menjadi
wanitamu tanpa memberitahu jika kau saat itu sedang menjaga hati seorang putri
yang lain. Aku mengetahuinya dari orang lain, dan itu rasanya jauh lebih sakit
pangeran!!! Hatiku berdarah!!! Mengapa kau sekejam itu terhadapku? Aku seorang wanita dan apa kau juga bukan
terlahir dari seorang wanita? Apa kau juga rela jika ibumu tersakiti oleh
lelaki lain, apa kau terima? Pangeran, khayalan gila ini seperti racun yang
selalu mengingatkanku pada rasa sakit itu. Tapi aku harus kuat, karena aku
lebih memilih untuk mengunci pintu rumah sekalipun lelaki lain berusaha
mengetuk dan memaksa masuk. Biarkan lantai itu berdebu, cat temboknya
mengelupas berjamur dimana-mana daripada aku mempersilahkan lelaki yang bukan
dirimu menyentuh dinginnya tembok bercatkan sarang laba-laba. Suasana rumahku
berubah menjadi dingin sedingin es sejak kau pergi. Aku duduk dikursi tua
ruangtamu rumahku, aku bisa merasakan kenangan saat kau masih bersedia duduk
disampingku menyeruput secangkir kopi panas. Aku masih teringat saat kau
meminta ku buatkan nasi goreng lalu kau berkata “aku malas makan” itu secara
tidak langsung kau memintaku menyuapimu. Pangeran tak berartikah kenangan yang
menyesakan itu? Pangeran… aku akan tetap menunggumu disini tak peduli kau akan
datang menemuiku atau tidak sampai kau kehilangan dan sadar betapa kau telah
menyia-nyiakan waktu yang tak pernah berhenti memberimu kesempatan
deskripsi
Jika mencintai membutuhkan alasan yang terkadang menuntut
logika untuk berkerja lebih keras adalah hal yang wajar, apa dengan kamu
berjalan tanpa tujuan adalah bukan hal yang wajar? Cinta tidak pernah
membicarakan wajar atau tidaknya sebuah rasa. Seperti pungguk yang rindu bulan,
seperti romeo dan Juliet apa cinta mereka juga wajar? Tentu tidak! Buktinya
mereka ditentang! Tapi rasa yang bernamakan cinta membuat semuanya menjadi
wajar. Cinta itu seperti jalan, mencintai itu seperti berjalan dan hati itu seperti
kaki. Jika kamu belum jelas cinta itu seperti apa coba sejenak renungkan. Jika
kamu ingin menempuh sebuah jalan untuk mencapai tujuanmu maka kamu harus
berjalan menggunakan kaki, bukan tangan, mata, kepala jika kamu berjalan tidak
menggunakan selain kaki maka sia-sia perjalananmu seperti cinta. Cinta yang
tidak berasal dari hati, bagaimanapun kamu memperjuangkannya kamu tidak akan
mendapatkan apa-apa. Begitupula dalam hal kesetiaan. Jika kamu saat ini dalam
proses menuju suatu tempat lalu kamu berjalan dengan kaki, ya memang
sirkulasinya adalah benar. Tapi yang salah ketika kakimu terluka oleh sandungan
batu yang mengharuskanmu untuk menyembuhkan lukamu hingga benar-benar sembuh
itu sama saja seperti ketika kamu mencintai orang dengan hati, lalu cintamu
disia-siakan hingga mengakibatkan hatimu luka. Sikap yang pertama harus kamu
lakukan saat kamu tau dan sadar jika hatimu disia-siakan adalah menarik
langkahmu sebanyak mungkin untuk menjauh. Jangan paksa hatimu menerima siapapun
yang menawarkan untuk menyembuhkan lukamu sampai kau yakin jika lukamu sudah
benar-benar sembuh. Saat luka itu masih basah lalu kau paksa untuk berjalan,
kamu bukan sampai pada tempat tujuanmu tapi yang ada malah kamu akan mendapati
lukamu melebar dan semakin parah dari sebelumnya. Cinta itu fitrah, tanpa
paksaan. Biarkan cinta itu tumbuh dan berkembang dalam kesabaran karena sabar
akan membuat cintamu dewasa.
Langganan:
Postingan (Atom)