Jumat, 27 Februari 2015

Batas senyumanmu

Semua terbatasi oleh lengkungan senyum malam itu. Kau yang begitu dekat mengecup keningku seraya berkata "jangan tidur malam-malam" lalu membiarkanku menurunkan suhu badan. Kedatanganmu sebagai obat, perhatian yang tercurahkan oleh langit kepada tanah. Kau merawatku, menyuapiku dan mengarahkan untuk dewasa. Senyumu hidupku

Kau jagoanku,
Bilamana hujan itu turun mengurung rindu, lepaskan ia. Ia akan mencari tempat dimana ia akan pulang, menetap dan tinggal bahkan tanpa perawatan. Rimdu yang terpasung jarak. Ia tertutupi kebencian, kecewa, dan marah pada sosok yang lupa dengan janjinya. Janji untuk menghebatkan diri dalam kesetiaan menjaga satu nama dalam gumpalan darah bernama hati yang didalamnya tercipta satu kepercayaan megahku. Kini aku sudah dewasa jagoan! Aku tidak lagi berlari mengejarmu, aku lebih mengasihani kakiku yang luka setahun lalu tersandung batu cantik bernama putri, batu pilihanmu untuk membuatku luka dan akhirnya aku tak bisa berjalan lagi untuk mengejarmu. Aku lelah jagoan 😖

Tidak ada komentar:

Posting Komentar