Hari ini aku mendengar keputusan vonis dari dokter tentang bagaimana kesehatanmu ayah. Aku menyadari, putri kecilmu ini memang sangat manja sekali. Lalu kali ini aku melihat kenyataan dimana aku dipaksa menatap hidup yang keras ini tanpa sosok ayah yang melindungi. Ayah dalam diammu, si manja ini selalu medoakanmu.
Tetap sehat Ayah, jangan dulu pergi! Ini masih terlalu pagi. Aku sudah menyiapkan malam dimana kita sekeluarga bisa dengan bosan menatap bintang dibawah langit yang sama. Menyanyikan lagu indah yang mengalun karena berhasil menghantarkan kita pada kejujuran,kesuksesan, dan yang terpenting kami anak-anakmu tidak pernah diajari untuk merugikan dan menyakiti hati oranglain. Ayah, kami ingat itu!
Memoriku di masa kecil, tertuju pada kegiatan sekolah. Tiap pagi ayah menghantarkanku ke sekolah yang terkadang harus melawan hujan, menantang panas dengan jarak yang tidak dekat! Ayah memilih sekolah favorit terbaik untukku, bahkan hingga aku memasuki perguruan tinggi. Ayah yang selalu menyuapiku dengan semangat, mendidiku agar memiliki mental pemenang! Ayah mengajariku untuk sombong!!! Iya, akhirnya aku berhasil untuk sombong dalam ulangan,ujian, dan tes apapun! Bibit percaya diri itu kini kokoh Ayah.
Ayah jangan pergi, ini masih terlalu pagi
Cirebon, Ferbruari 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar