Biar saja semuanya terbuka. Aku tidak ingin sebuah kepura-puraan itu melekat dalam diriku. Semenjak abang memilih pergi, aku kalut. Aku tidak tau hrus bagaimana. Setahun lebih berdiam diri, mematung didepan jendela dengan airmata yang sudah tidak tersisa lagi saat menulis pengakuan ini. Ratusan surat rindu yang ku tulis dan masih tersimpan rapih dalam kotak itu. Aku berharap abang bisa membacanya suatu saat nanti. Satu, dua, tiga lelaki sejuta pesona itu datang menawarkan kesembuhan. Aku tidak berniat memilih mereka, aku merespon karena aku tak tega dengan mereka bang, abang harus percaya aku! Abang ingat janji kita? Janji di tanggul dekat kebun bunga roshelly? Janji di tanggal 3 bulan 11 saat kita masih memakai seragam putih biru? Janji seorang lelaki yang tidak akan menyia-nyiakan seorang wanita? Bahkan untuk saat ini aku masih memegang erat janji kita bang. Kenapa aku bisa percaya? Karena abang yang dengan gagah berani membawa orangtua abang untuk menegaskan bahwa abang tidak pernah main main menyayangiku. Itu yang buat aku percaya.
Kebahagiaanku terlengkapi saat aku bisa melihat sosok abang yang berbincang akrab dengan orangtuaku, sosok abang yang selalu dibanggakan orangtuaku, sosok abang yang selalu menjadi jagoan adik kecilku ketika bermain playstation, sosok abang yang bisa diandalkan dalam situasi apapun, aku beruntung memiliki abang, sangat beruntung bisa mengenal dekat dengan ibu, bapak, kakak kakak abang, mbah abang, keluarga besar abang dan abang tidak malu mengenalkanku sebagai peri kecil abang didepan mereka. Abang mengambilkan makanan, menyuapiku es krim, membantuku masak dengan ibu abang, abang yang tidak pernah mengalihkan pandangannya dalam menjagaku. Bang, perasaan ini masih ada dan tidak akan berkurang sedikitpun
Aku mengenal seorang lelaki bang, dia baik sekali. Hati malaikatnya membuat aku akan diserang dosa jika aku menyakitinya. Dia menyayangiku padahal sudah kubilang bahwa aku mencintai abang. Entah mengapa dia begitu yakin bahwa dia lebih bisa menjaga aku ketimbang abang. Aku jelas menolak, dan aku tetap pilih untuk menunggu abang.
Jika abang ingin lari, larilah. Doaku selalu menemanimu 😊😂 i love you more
Tidak ada komentar:
Posting Komentar