Hai, apa kabar?
Senja ini, disudut kamar ditemani rintikan hujan. Aku mengumpulkan benda kenangan kita dari lima tahun lalu sebelum kau menyerah menyakinkan dirimu bahwa cintaku tulus. Kau tau bahkan aku seperti orang gila waktu itu, aku tidak percaya lagi pada instingku, aku tidak percaya pada hatiku. Semuanya datar, ya! Dataaaaaar sekali. Aku takut pada masa depanku, tanpa kamu.
Berhari-hari tangisan itu membasahi hatiku, aku mulai lelah. Semangat hidup itu seolah berpindah ke dasar samudra sana, jauh dan sulit untuk ditemukan. Kau tau? Hobiku sekarang? Aku sangat suka bermonolog, aku lebih suka menyendiri, berbincang dengan seisi kepala dan dadaku. Aku lebih suka menciptakan tangisanku, tentang kamu.
Semakin aku menunjukan suara tangisku, semakin kau tutupi telingamu dan berlari jauh menghindar. Perlakuanmu membuatku mundur dan berpikir bahwa aku tak boleh memperjuangkanmu lagi, aku mundur. Aku sudah lelah berlari mengejarmu 5tahun lalu. Aku tidak bisa berjuang lagi jika sendirian. Lukaku masih basah!
Hari itu, aku mencoba menghubungimu. Tapi apa yang kamu lakukan? Kamu memblokir semua akses media sosial pada akunku, HANYA PADA AKUNKU! Yang lebih parah lagi kamu menyuruh semua sahabatmu tutup mulut! Aku sangat marah pada kalian semua!!!!!! Apa aku pernah membuat kamu kecewa? Coba katakan! Aku yang selalu bersikap lembut dan penuh kehati hatian memperlakukanmu secara istimewa, ini balasannya???
Tidak ada komentar:
Posting Komentar