Rabu, 04 Februari 2015

Hujan di kota kecil

Percikan airnya menusuk kulit
Suhu senja begitu melemahkan tarian
Jingga, tua, namun masih terlihat begitu cantik
Mengelumatkan tulang- tulang rindu
Menghapuskan jarak
Menunggu di sudut kota kecil ini

Senja sore hari
Aku membiarkan raga ringkihku kalah
Oleh benang benang kusut yang gagal terpintal
Tetesan kenangan menggenang
Dalam keruhnya rindu

Hujan....
Mari deraskan dirimu
Menyamarkan suara tangis
Diluar dan didalam sini

Aku bosan menunggu
Berdiam dalam anggunnya kesetiaan
Tak bertahta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar