Minggu, 13 September 2015
Move on kagak ya?
Minggu, 07 Juni 2015
Sosok dibalik embun itu
Bulan, kau tahu? Aku sudah kehabisan nyali. Bahkan aku takut dengan bayanganku sendiri yang terapung diatas air danau karena pancaran sinarmu. Lihatlah wajah cantikku yang mereka bilang membosankan! Mataku yang berbinar, bibirku yang tipis merona, alis mataku yang rapih dan hidung yang bangir. Lalu salahnya dibagian mana?
Angin menyapu air danau itu. Bayanganku rusak. "Oh pantas lelaki itu meninggalkanku, dia ingin yang dekat, ingin jaraknya rapat. Bukankah jarak itu ujian? Mengapa takut?"
Aku menangis sejadi-jadinya hingga airmataku habis. Aku menguatkan hatiku sendiri saat itu. Ku katakan pada Tuhan "Tuhan, mulai hari ini aku janji untuk tidak menangisinya lagi" berkali-kali aku gagal atas perjuangan melupakan itu. Tapi saat ini, aku sedang menyambut pagi. Menangkap sekelebat bayangan diantara pepohonan pinus yang bunganya mengering berjatuhan. Pria itu, dan kini aku berhasil menepati janjiku pada Tuhan berkat pria berhati embun pencari bunga pinus.
Rabu, 27 Mei 2015
Malam itu aku marah padaMU
Tuhan, aku ingin bicara denganMu. Berdua saja sebagai pemilik dan yang dimiliki. Aku memang lancang jika aku berani marah padaMu, maafkan aku Tuhan!
Aku kehilangan orang yang paling aku sayangi, Tuhan. Saat itu aku benar-benar membutuhkan dia tapi Engkau memisahkan dia dari aku dan memberikannya pada wanita murahan itu. Kaupun tau kan Tuhan, aku lebih taat padamu ketimbang wanita itu. Mengapa Kau tak adil terhadapku waktu itu? Sudah 5 tahun kami berjuang, lalu Engkau menguji kami lewat wanita murahan itu. Tuhan, kami sudah sangat bahagia, lantas mengapa Engkau menghadirkan dia? Aku sedih Tuhan, bahkan hingga saat ini aku tak pernah percaya pada diriku sendiri, aku tak memiliki kekuatan instingku lagi, aku takut mempercayai semuanya. Aku hanya percaya padaMu. Butuh waktu beribu hari untuk mengeringkan luka itu, luka yang awalnya ku kira itu adalah luka dariMu. Aku salah! Kau benar menyayangiku lewat ujianMu yang datang silih berganti. Lihatlah Tuhan, aku sudah menepati janjiku malam ini! Aku sudah tidak menangisi kepergiannya lagi. Terimakasih Tuhan, Engkau menunjukan jalan setapakku menuju firdausMu
Rabu, 20 Mei 2015
Lelaki itu, Has.
Harusnya aku tak membiarkanmu pergi pagi itu. Harusnya aku berjuang mencegahmu pergi Has, aku sangat takut kehilanganmu waktu itu. Aku melawan hari hari ketakutanku. Aku sempat jatuh, berdiri, jatuh, berdiri lagi dan kini aku memutuskan untuk lari menjemput pelangi tanpa warna itu. Dulu kau yang paling takut kehilanganku, kau ternyata akhirnya meninggalkanku. Kau memohon agar aku ikut menjaga hubungan kita, aku sudah berjuang mati2an tqpi kaupun akhirnya yang membuat hancur semua mimpi itu.
Has, aku boleh memelukmu tanpa perlu bicara apapun? Sekedar untuk menghabiskan airmataku saja agar tak menggenang dalam lukaku. Aku ingin mengeringkannya Has.
Rabu, 13 Mei 2015
Pinta
Kau tak perlu lari diatas ilalang kering
Aku sudah menjadi warna
Melekat pada goresan luka pohon terkelupas kulitnya
Dalam gembok ketakutan
Bersama awan putih yang tertiup nafas panasmu
Aku tak lagi menjadi bayanganmu
Mengintai, mengikuti hingga persimpangan mimpi
Tenanglah
Aku hanya memiliki seutas benang yang ku tempelkan dekat dadamu
Bahkan kau bisa melepasnya kapan saja
Bukan rantai untuk memasungmu
Aku penyulam yang tak takut rindu
Barangkali, jika kau mau mendengarku
Mengenal getar itu
Duduklah sebentar, di kursi tua ini
Ada ribuan mimpimu tertinggal di bulatan pupilku
Sejak aku takut membuka pintu
Pey😁
Jumat, 10 April 2015
Tak bisa (lagi)
Untuk sekedar melihat titik titik hurufmu aku sudah tidak bisa.
Sore yang selalu indah, selalu menjadi perekam terbaik. Hari ini sore itu tak lagi seindah penantianku. Aku hanya ingin memastikan kau selalu bahagia dengan warnamu, tanpa warna abu abu yang membosankan sepertiku. Aku tak perlu mendekati sahabatmu, hanya untuk bertanya apakah kau baik-baik saja? Seperti aku yang sudah enggan menyebut nama hebatmu dalam alasan kesedihanku. Kau, selalu menempati posisi terbaik didalam sini.
Foto itu, seorang wanita tersenyum manis duduk manja berdampingan dengan senyum pesonamu. Dia cantik sekali. Kau pun sama bahagianya dalam jepretan kamera itu. Aku kembali mengadahkan kepalaku, meminta dengan sangat agar airmataku tak lagi tumpah. Ia tetap menggenang dalam beribu tanya yang menuntut alasan, lalu mengalir. Aku tak bisa berbuat apapun selain mecintaimu dengan cara terbaikku, dalam doa.
Seandainya kau yang menjadi aku :')
Cirebon, 9 April 2015
Minggu, 05 April 2015
Kertas lama
Aku tak ingin memakai diksi. Menghias kata sedemikian indah lantas kau tak mengerti. Aku hanya ingin mengajakmu berkeliling ke masa lalu, dimana yang ada hanya aku,kamu dan mimpi besar kita. Kamu sekarang memilih tidak mengenali lagi. Padahal dulu, kamu yang selalu manja denganku, selalu memintaku membantumu disetiap ketidakberdayaanmu. Ah, kini gadis yang duduk di batu karang itu mengalahkanku. Gadis yang malang, dia tidak tau kita pernah saling menggilai sedalam itu.
Selasa, 24 Maret 2015
Pergilah duniaku!
Aku merasa sepi dalam sesaknya nafas manusia
Aku mencari aku, kau mencari kau
Kita bukan mencari kita
Lonceng ke dua puluh lima itu
Melelahkan, aku terduduk
Bersandar pada tasbih yang airnya bergemericik pilu
Kupaksa badanku berbalik mejauhi bayangannya
Jika, seandainya ah sudahlah
Lupakan penantian ini
Tak ada untungnya kan?
Pergilah
Sekalian kau bawa doa terbaikku
Selamat jalan
Kamis, 05 Maret 2015
Telepati langit
Rindu itu menghitam tak lagi biru
Berlari dalam angkuhnya jarak
Egoisnya waktu yang sekeras takdir
Memisahkan jeda begitu jauh
Merpatipun tak lagi sanggup sampaikan salamku untukmu
Suara dalam kebisingan itu mencoba runtuhkan
Untuk melepaskan agar tidak menanti
Aku tak ingin menggores lembaran baru
Tintaku hampir habis
Cobalah keluar jendela vintagemu
Rembulan pucat itu adalah wajahku
Wajah berdoa di puncak malam
Untuk menghapus jarak dengan permata kesuksesan
Jangan pernah takut berlari
Saat suaraku tak lagi menyapamu
Lihatlah langit, ia telepator terbaik
Apapun ucapanku bisa kau rasakan
Tuhan membukakan matahatimu
Dalam bahasa cerita langit
Hujan,panas, semi, bersalju
Seperti itulah doaku untukmu dilangit
Ia dekat dengan tuhan
Berharap tuhan menambahkan rahmatNya lewat semoga kita
Jika rindu jangan pernah takut menatap langit
Digumpalan awan lembut doa kita bergantungan disana
Hebatkan, dirimu seperti langit
Jumat, 27 Februari 2015
Batas senyumanmu
Semua terbatasi oleh lengkungan senyum malam itu. Kau yang begitu dekat mengecup keningku seraya berkata "jangan tidur malam-malam" lalu membiarkanku menurunkan suhu badan. Kedatanganmu sebagai obat, perhatian yang tercurahkan oleh langit kepada tanah. Kau merawatku, menyuapiku dan mengarahkan untuk dewasa. Senyumu hidupku
Kau jagoanku,
Bilamana hujan itu turun mengurung rindu, lepaskan ia. Ia akan mencari tempat dimana ia akan pulang, menetap dan tinggal bahkan tanpa perawatan. Rimdu yang terpasung jarak. Ia tertutupi kebencian, kecewa, dan marah pada sosok yang lupa dengan janjinya. Janji untuk menghebatkan diri dalam kesetiaan menjaga satu nama dalam gumpalan darah bernama hati yang didalamnya tercipta satu kepercayaan megahku. Kini aku sudah dewasa jagoan! Aku tidak lagi berlari mengejarmu, aku lebih mengasihani kakiku yang luka setahun lalu tersandung batu cantik bernama putri, batu pilihanmu untuk membuatku luka dan akhirnya aku tak bisa berjalan lagi untuk mengejarmu. Aku lelah jagoan 😖
Rabu, 25 Februari 2015
Doaku memelukmu
Ajaib memang, hanya dengan melihat foto aku bisa berhenti protes. Berhenti menyalahkan keadaan, berhenti menyalahkan kesempatan kamu untuk menjagaku. Aku bisa begitu mudah memaafkan diriku sendiri bahkan tanpa syarat aku menciptakan maaf dan milyaran kesempatan untukmu. Tanpa pernah kering
Aku menemanimu dari pagi, saat kau bukan siapa-siapa. Kala itu kita hanya menghabiskan malam minggu di bawah rembulan, bukan karena romantis tapi aku sadar aku tak tega menuntumu membawaku ke bioskop, ke cafe, atau sekedar hangout ke mall. Bukan seperti mereka yang melihat ketika dirimu memang hebat. Ya... Aku juga melihat kehebatan itu, bedanya aku ikut berjuang untuk menghebatkan kamu bang, ingat? Ketika kau membawaku ke batu kuda? Aku lapar sekali waktu itu, aku belum sarapan, kau menawariku makan tapi aku menolak? Aku tau uang bulananmu sangat terbatas, aku pura-pura kenyang dan hanya meminta secangkir cappucino panas. Aku tidak mau menyusahkan abang 😂
Waktu abang menghantakanku pulang melewati sumedang, abang pernah bilang "nova harus sholawat kalo liat mobil bagus, biar abang bisa beli mobil pake uang sendiri kan nova gak perlu panas panasan lagi kayak gini" mimpi kamu bikin aku lebih erat meluk kamu dan airmata itu jatuh mendengar sua kata-kata sederhana kamu.
Tetap berjuang abang, doa terbaikku selalu untukmu😘😍😚
Tetap berjuang Abang
Cerita itu belum juga usai. Aku membentuk paragraf baru setelah tanda titik itu. Dan malam ini pertahanan rindu terkikis oleh sapaan foto gagahmu, abang. Kehendak yang mengeras seperti batu yang memahat nama indahmu "pahlawan besar yang dipuji bak bunga" arti nama yang sangat indah seperti aku mengindahkanmu dalam doaku.
Rintik hujan itu turun, mengapungkan kenangan yang belum sempat ku rapihkan, mereka masih berserakan menunggumu menatanya. Sudah beberapa purnama itu hilang tersapu angin namun kau tetap tak datang. Memustuskan bertahan, berjuang sendirian meyakinkan bahwa kau akan mebawa lebih banyak tangkai mawar putih dengan pita merah jambu yang dililit cantik. Bukan, bukan hanya karena alasan itu aku berdiam disini, bahkan aku tak punya alasan untuk apa aku menunggu? Aku hanya ingin menunjukan bahwa aku setia, aku setia pada ucapanku. Aku setia pada puisi terakhirku, kamu
Senin, 23 Februari 2015
Sepucuk surat rindu
Hai, apa kabar?
Senja ini, disudut kamar ditemani rintikan hujan. Aku mengumpulkan benda kenangan kita dari lima tahun lalu sebelum kau menyerah menyakinkan dirimu bahwa cintaku tulus. Kau tau bahkan aku seperti orang gila waktu itu, aku tidak percaya lagi pada instingku, aku tidak percaya pada hatiku. Semuanya datar, ya! Dataaaaaar sekali. Aku takut pada masa depanku, tanpa kamu.
Berhari-hari tangisan itu membasahi hatiku, aku mulai lelah. Semangat hidup itu seolah berpindah ke dasar samudra sana, jauh dan sulit untuk ditemukan. Kau tau? Hobiku sekarang? Aku sangat suka bermonolog, aku lebih suka menyendiri, berbincang dengan seisi kepala dan dadaku. Aku lebih suka menciptakan tangisanku, tentang kamu.
Semakin aku menunjukan suara tangisku, semakin kau tutupi telingamu dan berlari jauh menghindar. Perlakuanmu membuatku mundur dan berpikir bahwa aku tak boleh memperjuangkanmu lagi, aku mundur. Aku sudah lelah berlari mengejarmu 5tahun lalu. Aku tidak bisa berjuang lagi jika sendirian. Lukaku masih basah!
Hari itu, aku mencoba menghubungimu. Tapi apa yang kamu lakukan? Kamu memblokir semua akses media sosial pada akunku, HANYA PADA AKUNKU! Yang lebih parah lagi kamu menyuruh semua sahabatmu tutup mulut! Aku sangat marah pada kalian semua!!!!!! Apa aku pernah membuat kamu kecewa? Coba katakan! Aku yang selalu bersikap lembut dan penuh kehati hatian memperlakukanmu secara istimewa, ini balasannya???
Jumat, 20 Februari 2015
Just for malam
Dear malam
Gulita yang telah turun menyelimuti langit. Kesepian ini enggan pergi. Aku meneriaki diri yang hanya bisa menunggumu, dan menolak pagi. Aku takut bermimpi, tentang esok, sore atau bahkan senja sekalipun. Aku ingin terus menulis tentangmu, gelap, misteri, dan penuh ketakutan. Aku tak ingin pagi, dimana aku harus mematikan mimpi malamku, dimana aku dipaksa menjadi sok kuat. Lihatlah! Tembok yang dindingya beku itu penuh terpahat namamu, rinduku yang berpusat dengan doa doa terbaik yang mengiringinya. Aku tidak lelah menunggu. Bahkan ketika dunia memisahkanmu dari hidup, dari cinta, dari aku. Kau bangun tembok pemisah yang kokoh, tinggi hingga aku tak bisa melihat indahmu bahkan telepatiku rusak terbunuh dinginnya sikapmu terhadapku.
Dear malam...
Maafkan aku yang membiarkanmu hidup dalam khayalan gilaku
Nova
Rabu, 18 Februari 2015
MOTIVASI MOVE ON
Pas proses moveon, nemu ginian. Top dah, ini link dari abang REP. Abang gue yang bibirnya keriting. Kebetulan dia addicter kaskus binggow nih sumbernya http://m.kaskus.co.id/post/53987e5dd44f9fec498b45a5#post53987e5dd44f9fec498b45a5 Lets read jombs!!!
Move On bukanlah tentang MELUPAKAN, karena apa yang udah
nyentuh hati, gk mudah mungkin terlupakan. Semakin lu
berusaha melupakan, semakin sulit langkah lu karena FOKUS lu
masih tentang dia. Mencari pengganti yg lebih baik agar Move
On juga sulit berhasil, soalnya FOKUS lu masih untuk
melupakan dia. Lu emang GAK BISA bohongin diri lu dengan
cari pengganti yang mirip sama dia, soalnya disatu sisi, lu juga
tau bahwa itu BUKAN DIA. Gak peduli seberapa mirip, ITU
TETAP BUKAN DIA.
Move On memang bukan tentang melupakan atau cari pelarian,
namun tentang MENERIMA KENYATAAN. KENYATAAN klo dia
emang udah pergi. Gak perlu nyalahin, gak perlu benci. Cinta
bukan untuk saling benci.
HARGAIN aja keputusannya untuk pergi, terus sadari bahwa
yang membuat lu sakit hati adalah EKSPEKTASI lu sendiri.
Sadarin klo yang bikin lu sakit hati, adalah KETAKUTAN lu jalani
esok hari, tanpa dia menemani. Dia memang Indah.. tapi
tanpanya, hiduplu MASIH PUNYA ARTI.
Lepaskan ekspektasi, hadapi rasa takut jalani hari. Itulah
langkah awal untuk Move On. Ya, ya.. gw tau lu pasti berfikir
bahwa Move On gak semudah itu karena pikiran lu akan ngasih
1001 macam alasan, suara, bayangan dan ingatan akan betapa
brutal, sadis, perih, sesak, nusuk, dan gak adilnya keadaan lu
yang amat sangat luar biasa parah dan menderita nya saat ini.
Tapi ingat klo yang ngebikin diri lu menderita adalah
EKSPEKTASI lu sendiri.
Klo lu gk peduli terhadapnya, kepergiannya GAK AKAN
MENGGANGGU LU SAMA SEKALI. Tapi karena lu SANGAT
PEDULI dan memiliki EKSPEKTASI yang besar terhadapnya, maka
kepergiannya (yang sudah tentu DILUAR EKSPEKTASI)
merupakan RASA PAHIT yang bikin lu terkejut, terpaku, teriris
dan terpukul terus jatuh ke dalam lubang hitam perasaan yang
disebut SAKIT HATI.
Klo sakit hati lu adalah produk dari EKSPEKTASI lu sendiri,
musuh lu yang sebenarnya bukanlah kepergiannya, tapi PIKIRAN
lu sendiri.
Klo musuh lu yang sebenarnya adalah pikiran lu sendiri, maka
CUMA LU YANG BISA MENGENDALIKANNYA. Kuncinya adalah
FOKUS SAMA DIRI LU SENDIRI.
Klo lu mikirin sakit, perih, nyesek dan gak adilnya keadaan lu,
berarti FOKUS lu masih tentang dia. Disisi lain klo lu berusaha
MELUPAKAN dia, lu akan temukan jalan buntu karena LU GAK
MUNGKIN MELUPAKAN DIA karena otak lu punya memori yang
tajam khususnya tentang DIA yang dulu. Meluk lu, manjain lu
dan ngasih harapan dan FOKUS lu masih tentang dia. Dan klo lu
berusaha cari pelarian dengan embel2 pengganti yang jauh2
lebih baik dari dia, tapi lu pakai dia sebagai tolak ukur, maka
FOKUS lu juga masih tentang dia. ..dan semua FOKUS tentang
dia begitu amat sangat menyakitkan.
Klo FOKUS tentang dia begitu menyakitkan, maka LAKUKAN
APAPUN untuk mengalihkan, membelokan dan mengarahkan
pikiran TENTANG DIA kepada AKTIFITAS / KEGIATAN yang
LEBIH LAYAK, MENARIK dan MENYENANGKAN untuk dilakukan.
CARA TERBAIK menghentikan pikiran yang mengalir begitu
cepat adalah dengan PERGERAKAN (Movement). Kegiatan penuh
pergerakan seperti hang-out sama teman2, jalan2, shopping,
dugem, nonton konser musik, liburan bersama keluarga dan
olah raga akan AMAT SANGAT MEMBANTU. ..dan klo lu gk
dapat melakukan kegiatan seperti diatas karena harus berada
dikamar sendirian, bacalah buku, main internet, nonton tv,
dengar musik, atau telpon teman.
Buatlah diri lu lelah agar ekspektasi lu gk masuk lg kedalam
pikiran lu. ..dan klo lu harus BERTEMU DIA ditempat kerja atau
kampus, alihkan pandangan dan pikiran lu dengan membaca
buku, mendengar musik atau bermain internet. Apapun itu,
alihkan saja FOKUS lu.
Saat awal, pasti akan terasa SULIT dan BERAT. Tapi jangan
mengeluh dan LAKUKAN SAJA. Orang yg belajar naek sepeda
awalnya juga susah. Dah terus LAKUKAN SAJA sampe bisa
lancar. Klo lu jatuh bangun.
Lu akan terus MOVE, MOVE, MOVE sampe lu bisa lancar. Itulah
arti kata MOVE ON, yaitu MULAI BERGERAK dan TERUS
BERGERAK HINGGA BERHASIL WALAU awalnya terasa berat,
terasa sulit.
Kebanyakan orang merasa BERAT dan SULIT MOVE ON karena
mereka HANYA MEMIKIRKAN CARA MOVE ON dan MENGELUH
TANPA ADA PERGERAKAN. Klo terasa berat, YA LAKUIN AJA.
Menjalankan emang gak semudah membaca tulisan, namun
langkah kecil lu yang terasa berat, bisa jadi enteng dan mudah,
KARENA TERBIASA.
Tapi mungkin, Move On juga punya arti yang lebih dalam
daripada cuma sekedar melepas ekspektasi, hadapi rasa takut,
dan move, move, move. Mungkin Move On juga ingin
mengajarkan kita untuk LEBIH TULUS memaafkan, dan
merelakan dia yang pergi tinggalkan perih. MENGIKHLASKAN.
Atau mungkin, Move On juga ingin menyadarkan kita klo cinta
yang sesunguhnya bukanlah CINTA YANG PENUH EKSPEKTASI,
tapi CINTA TANPA EKSPEKTASI.
Dan klo emang cinta sesungguhnya adalah CINTA TANPA
EKSPEKTASI, maka siapapun yang bersama lu dan siapapun
yang meninggalkan lu, lu gk perlu lagi sakit hati, karena cinta lu
TANPA EKSPEKTASI.
Namun ini bukan berarti lu BODOH supaya mw dimainin mereka
yang punya niat mempermainkan lu. Lu juga harus cukup jeli
untuk BELAJAR membedakan mana cinta yang tulus dan mana
cinta yang hanya sekedar harapan palsu.
Begitu lu TAU bahwa cintanya tulus, kasih dia CINTA TANPA
EKSPEKTASI. Hal yang paling ngagetin saat lu cukup dalam
merenungkan hal ini adalah. Lu akan tersadar klo cinta tanpa
ekspektasi sebenarnya adalah bentuk cinta dengan tingkatan
paling tinggi. Kenapa ? Karena cinta tanpa ekspektasi adalah
bentuk KEPASRAHAN TOTAL.
Klo lu memang sudah melakukan YANG TERBAIK buat dia,
ngasih cinta SETULUS MUNGKIN tapi semuanya GAGAL TOTAL,
mungkin itu BUKAN SALAH LU, atau SALAH DIA. Mungkin itu
memang RENCANA TUHAN untuk bikin lu PAHAM AKAN CINTA,
supaya lu siap untuk menyambut JODOH LU YANG
SESUNGGUHNYA (lengkap dengan cinta tanpa syarat, ketulusan,
kenikmatan dan kesetiaan), nanti.
Tapi, bisakah lu melihat atau bahkan BERPIKIR LOGIS sejauh
itu, klo lu masih dibutakan oleh EKSPEKTASI? Entahlah.. yang
jelas, melangkahlah sekarang.. Move On! Mulai langkah kecil lu,
walau terasa berat. Melangkahlah maju, kenanglah masa lalu.
Sesekali menoleh kebelakang, dan tersenyum lah.. karena dia
memang selalu INDAH pada waktunya. Dia selalu INDAH sesuai
masanya.
Senin, 16 Februari 2015
L D R
LDR (long distance relationship) memang membuat semua pasangan harus memerangi rasa rindu mereka setiap hari. Tak jarang banyak hubungan yang terpaksa berhenti lalu mereka mejadi korban bahwa jarak itu benar-benar jahat! Egois!
Banyak jutaan pasangan didunia ini yang memutuskan LDR, yang setia ialah yang kuat, kalaupun lepas tentu harus ada alasannya, jika tidak? Coba anda pikirkan lagi, yakin anda memilih orang yang tak beralasan? Haha tapi kadang cintapun gak butuh alasan juga!
Ini pengalaman saya, saya berpacaran sudah 5tahun dengan dia. Dari smp kelas 3 hingga kuliah tingkat 1. Orangtua sudah welcome. Kami tidak hanya pacaran seperti pasangan yang lain, tapi kami berkomitmen, dengan cara apa? Dengan cara saling percaya, dengan cara dia membawa orangtuanya menemui orangtua saya. Sudah cukup jelas kan? Singkat cerita, kami harus meninggalkan kota kelahiran untuk melanjutkan studi kami masing-masing di kota yang berbeda. Jarak 450KM membuat hubungan kami melemah, perselingkuhan menjadi hal yang (jujur) sangat saya takutkan. Tapi hal itu benar-benar muncul, dan saya kalah dengan wanita itu…
Sebelum kami membuat jarak, perselingkuhan memang selalu menjadi hantu dalam hubungan kami. Tapi saya percaya pada komitmennya, saya percaya pada orangtuanya dan saya percaya padanya bahwa dia tidak akan serius untuk mencintai mereka, hanya main-main. Kenapa saya bisa sedungu itu? Saya tidak bodoh, saya hanya sedang menujukan bahwa tidak ada wanita yang tulusnya melebihi saya. Saat itu saya mempersilahkan dia untuk memilih, lagi lagi dia kehabisan alasan untuk meninggalkan saya.
Pernah sesekali kami lost contact pasca putus. Teman, dan sahabat menyarankan saya untuk move onn tapi semakin saya mencoba, semakin saya takut untuk kehilangan dia. Alhasil selama 3 musim saya menunggu dia, saya berani menolak beberapa tawaran mobil untuk menyembuhkan luka hati saya hanya karena saya tidak menyukai warnanya. Saya lebih memilih sepeda tua dengan warna hitam,warna favorit saya. Itu perumpamaan cinta saya terhadapnya. Sederhana sekali.
Minggu, 08 Februari 2015
Belajar sabar dalam melepaskan
Kita tidak bisa begini seterusnya. Menangisi orang yang sudah lama pergi. Masa penyembuhan trauma itu butuh waktu yang lama atau bahkan selamanya. Jangankan untuk jatuh cinta bahkan mengenal pria lainpun kita akan enggan, iya kan? Jangan pernah menyalahkan pihak yang meninggalkan, karena ini murni masalah kita, ini sepenuhnya salah kita. Kesalahan untuk mepercayai segenap kata dan janjinya. Kesalahan akan liarnya sifat egois kita untuk memaksanya menjadi peran sesuai dengan mimpi kita, tentu tidak adil untuk mereka kan? Tentang dendam atau perasaan tidak terima saya jamin itu tidak hilang seperti ditiup angin fuuuuuush... Semakin ditiup, akan semakin terasa sakitnya, semakin dilupakan malah semakin ingat, rukusnya memang dirancang sedemikian complicate begini mungkin alam bertujuan untuk menyeleksi dalam proses pemurnian "rasa" itu sendiri
Well, ketika kita berada pada titik dimana kita dipaksa untuk memerankan tokoh yang "ditinggalkan" latihanlah dengan baik, nikmati rasa sakit yang mebuat kalian lebih dewasa setelahnya. Dewasa, anggun, sabar, kalin akan terlihat mempesona. Elegankan diri kalian agar lebih baik, dengan begitu kalian akan menjatuhkan orang yang dulu menyia-nyiakan kalian bkan dengan tanpa kalian sentuh. Mereka bisa bersembunyi dibalik kehilangan tapi mereka tidak bisa bersembunyi dari penyesalan. Mereka bisa bermain dengan drama tapi mereka tidak akan bisa bermain dengan karma. Berdoalah, doamu pedang untuk mereka☺
Original create by NP
Sabtu, 07 Februari 2015
Ini masih pagi Ayah
Hari ini aku mendengar keputusan vonis dari dokter tentang bagaimana kesehatanmu ayah. Aku menyadari, putri kecilmu ini memang sangat manja sekali. Lalu kali ini aku melihat kenyataan dimana aku dipaksa menatap hidup yang keras ini tanpa sosok ayah yang melindungi. Ayah dalam diammu, si manja ini selalu medoakanmu.
Tetap sehat Ayah, jangan dulu pergi! Ini masih terlalu pagi. Aku sudah menyiapkan malam dimana kita sekeluarga bisa dengan bosan menatap bintang dibawah langit yang sama. Menyanyikan lagu indah yang mengalun karena berhasil menghantarkan kita pada kejujuran,kesuksesan, dan yang terpenting kami anak-anakmu tidak pernah diajari untuk merugikan dan menyakiti hati oranglain. Ayah, kami ingat itu!
Memoriku di masa kecil, tertuju pada kegiatan sekolah. Tiap pagi ayah menghantarkanku ke sekolah yang terkadang harus melawan hujan, menantang panas dengan jarak yang tidak dekat! Ayah memilih sekolah favorit terbaik untukku, bahkan hingga aku memasuki perguruan tinggi. Ayah yang selalu menyuapiku dengan semangat, mendidiku agar memiliki mental pemenang! Ayah mengajariku untuk sombong!!! Iya, akhirnya aku berhasil untuk sombong dalam ulangan,ujian, dan tes apapun! Bibit percaya diri itu kini kokoh Ayah.
Ayah jangan pergi, ini masih terlalu pagi
Cirebon, Ferbruari 2015
Kamis, 05 Februari 2015
Tuhan, angkat penyakit ayah!
Ketegasan itu meluntur
Hatiku melemah menggambarkan tubuhnya
Suara serak, menggetarkan airmata
Lalu ditumpahkannya dengan sengaja
Aku tak meminta mahkota
Gaun cantik apalagi
Tolong hapus saja wajah sendunya Tuhan
Tak sampai untuk nurani ini menatapnya
Beri kami waktu lama
Lebih lama dari mentari memantulkan sinarnya ke arah purnama
Biar aku lukis sketsa senyum simpulnya
Lewat cita, harapan, mimpi besar dan doa
Lekas sembuh ayah, kami mengasihimu
Rabu, 04 Februari 2015
Hujan di kota kecil
Percikan airnya menusuk kulit
Suhu senja begitu melemahkan tarian
Jingga, tua, namun masih terlihat begitu cantik
Mengelumatkan tulang- tulang rindu
Menghapuskan jarak
Menunggu di sudut kota kecil ini
Senja sore hari
Aku membiarkan raga ringkihku kalah
Oleh benang benang kusut yang gagal terpintal
Tetesan kenangan menggenang
Dalam keruhnya rindu
Hujan....
Mari deraskan dirimu
Menyamarkan suara tangis
Diluar dan didalam sini
Aku bosan menunggu
Berdiam dalam anggunnya kesetiaan
Tak bertahta
Hujan di kota kecil
Percikan airnya menusuk kulit
Suhu senja begitu melemahkan tarian
Jingga, tua, namun masih terlihat begitu cantik
Mengelumatkan tulang- tulang rindu
Menghapuskan jarak
Menunggu di sudut kota kecil ini
Senja sore hari
Aku membiarkan raga ringkihku kalah
Oleh benang benang kusut yang gagal terpintal
Tetesan kenangan menggenang
Dalam keruhnya rindu
Hujan....
Mari deraskan dirimu
Menyamarkan suara tangis
Diluar dan didalam sini
Aku bosan menunggu
Berdiam dalam anggunnya kesetiaan
Tak bertahta
Hujan di kota kecil
Percikan airnya menusuk kulit
Suhu senja begitu melemahkan tarian
Jingga, tua, namun masih terlihat begitu cantik
Mengelumatkan tulang- tulang rindu
Menghapuskan jarak
Menunggu di sudut kota kecil ini
Senja sore hari
Aku membiarkan raga ringkihku kalah
Oleh benang benang kusut yang gagal terpintal
Tetesan kenangan menggenang
Dalam keruhnya rindu
Hujan....
Mari deraskan dirimu
Menyamarkan suara tangis
Diluar dan didalam sini
Aku bosan menunggu
Berdiam dalam anggunnya kesetiaan
Tak bertahta
Selasa, 03 Februari 2015
Kembalilah
Matahari yang menua
Lelahkan rasa menggelayut di kelopak rindu
Bisakah kau buka hatimu sebentar?
Sirami keangkuhan agar tak layu
Demi batu di kepalamu
Lihat awan itu
Rekaman lima tahun silam bergantungan dalam gumpalannya
Tentang janji
Tentang keseriusan membawa malaikat bernama ayah
Ingat pangeran?
Senin, 02 Februari 2015
Pengakuanku
Biar saja semuanya terbuka. Aku tidak ingin sebuah kepura-puraan itu melekat dalam diriku. Semenjak abang memilih pergi, aku kalut. Aku tidak tau hrus bagaimana. Setahun lebih berdiam diri, mematung didepan jendela dengan airmata yang sudah tidak tersisa lagi saat menulis pengakuan ini. Ratusan surat rindu yang ku tulis dan masih tersimpan rapih dalam kotak itu. Aku berharap abang bisa membacanya suatu saat nanti. Satu, dua, tiga lelaki sejuta pesona itu datang menawarkan kesembuhan. Aku tidak berniat memilih mereka, aku merespon karena aku tak tega dengan mereka bang, abang harus percaya aku! Abang ingat janji kita? Janji di tanggul dekat kebun bunga roshelly? Janji di tanggal 3 bulan 11 saat kita masih memakai seragam putih biru? Janji seorang lelaki yang tidak akan menyia-nyiakan seorang wanita? Bahkan untuk saat ini aku masih memegang erat janji kita bang. Kenapa aku bisa percaya? Karena abang yang dengan gagah berani membawa orangtua abang untuk menegaskan bahwa abang tidak pernah main main menyayangiku. Itu yang buat aku percaya.
Kebahagiaanku terlengkapi saat aku bisa melihat sosok abang yang berbincang akrab dengan orangtuaku, sosok abang yang selalu dibanggakan orangtuaku, sosok abang yang selalu menjadi jagoan adik kecilku ketika bermain playstation, sosok abang yang bisa diandalkan dalam situasi apapun, aku beruntung memiliki abang, sangat beruntung bisa mengenal dekat dengan ibu, bapak, kakak kakak abang, mbah abang, keluarga besar abang dan abang tidak malu mengenalkanku sebagai peri kecil abang didepan mereka. Abang mengambilkan makanan, menyuapiku es krim, membantuku masak dengan ibu abang, abang yang tidak pernah mengalihkan pandangannya dalam menjagaku. Bang, perasaan ini masih ada dan tidak akan berkurang sedikitpun
Aku mengenal seorang lelaki bang, dia baik sekali. Hati malaikatnya membuat aku akan diserang dosa jika aku menyakitinya. Dia menyayangiku padahal sudah kubilang bahwa aku mencintai abang. Entah mengapa dia begitu yakin bahwa dia lebih bisa menjaga aku ketimbang abang. Aku jelas menolak, dan aku tetap pilih untuk menunggu abang.
Jika abang ingin lari, larilah. Doaku selalu menemanimu 😊😂 i love you more