Aku suka sastra, apapun yang berbau sastra membuat mataku
geli ingin membaca dan rasa keingintahuanku memuncak seperti uap pada rebusan
air didapur rumahku. Yah.. pertama kali aku mengenal keindahan yang terkandung
dalam sebuah karya sastra ialah saat aku membaca buku diary kakakku. Banyak
puisi, sajak, syair bahkan ceritanya melewati hidup. Dia kakakku satu- satunya
tapi sayang perbedaan pikiran yang memupuk rasa saling iri satu sama lain
membuat hubungan kami tak pernah serasi. Hobiku memotret, membidik objek yang
menurutku pantas untuk ku jadikan koleksi foto di laptopku. Aku menghabiskan
waktu dengan kamera pemberian ayah saat umurku menginjak 15 tahun. Banyak
tempat yang pernah ku jadikan latar untuk sesi pemotretan ala mimi, yah..
panggilan sayang keluarga untuk diriku Revalia meysha.
Kejadian sabtu sore saat mentari senja akan berpamitan, ku
arahkan kameraku di sebuah taman kota.
Tak sengaja kameraku membidik satu objek seorang lelaki, bisa ku katakan dia
nyaris sempurna. “hasil yang bagus” kataku. Lalu kembali ku arahkan lensa
kamreaku untuk mencuri foto lelaki itu, yah..setiap adegan ingin rasanya ku
abadikan. Lelaki misterius, menghabiskan waktunya dengan sebuah buku catatan
kecil. Ia menulis beberapa kata atau bahkan mungkin ribuan kalimat hingga ia
berhasil memenuhi lembar demi lembar buku itu kemudian ia merenung. Entah apa
yang ia tulis namun ia berhasil mencuri perhatianku tanpa susah payah yyeeeah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar