Jumat, 10 Januari 2014

pergi



Sejauh aku berlari masuk kedalam perapian senja
Ku temukan luka yang baru tercacar darahnya
Ternyata hatiku patah oleh rasa kecewa
Hampir aku membenci sucinya cinta
Terbelenggu dalam pangkuan ombak
Memecahkan gemuruh saling bersahutan

Aku mengalah…
Demi kebahagiaanmu bersamanya
Meski ketulusanku kau buang tanpa arah
Ku putuskan untuk menjauh
Bukan karena aku membencimu
Semakin aku bertahan
Semakin itu pula ku habiskan sisa airmataku menangisimu

Dunia memang indah..
Saat kita saling menggengam jemari dan jatuh cinta
Ternyata kau berdusta
Kau buat hatiku yang termanis
Seolah aku benarlah malaikat kecilmu

Mengajakku terbang menuju nirwana
Merasakan merah mudanya cinta yang mekar
Harumnya menusuk tepat hatiku
Sejenak kau buat senyumku mengembang
Layarnya penuh eufhoria kebahagiaan nan abadi

Kembali hatiku terketuk
Kau memang bukan tergariskan untukku
Kau telah bersamanya
Menggengam hatinya untuk melangkah disampingmu
Kini aku mengerti
Cintaku hanya mimpi panjang tanpa tepi
Aku mencintai hati yang telah termilik

Kau seperti bulan..
Tak mudah untukku tempati ruang hatimu yang tertutup
Rasa ini memang tak mungkin terwujud
Aku hanya mampu memandangimu bahagia bersamanya
Meskipun ku tau aku tak ada dibalik senyummu

Mungkin jika kau disampingku
Dengan rasa yang tlah lama tertanam akan menguatkan cintaku
Menembus awan dan satukan hati didepan angkuhnya mentari
Kau dan aku bisa wujudkan mimpi jadi nyata

Tidak ada komentar:

Posting Komentar