Sejauh
aku berlari masuk kedalam perapian senja
Ku
temukan luka yang baru tercacar darahnya
Ternyata
hatiku patah oleh rasa kecewa
Hampir
aku membenci sucinya cinta
Terbelenggu
dalam pangkuan ombak
Memecahkan
gemuruh saling bersahutan
Aku
mengalah…
Demi
kebahagiaanmu bersamanya
Meski
ketulusanku kau buang tanpa arah
Ku
putuskan untuk menjauh
Bukan
karena aku membencimu
Semakin
aku bertahan
Semakin
itu pula ku habiskan sisa airmataku menangisimu
Dunia
memang indah..
Saat
kita saling menggengam jemari dan jatuh cinta
Ternyata
kau berdusta
Kau
buat hatiku yang termanis
Seolah
aku benarlah malaikat kecilmu
Mengajakku
terbang menuju nirwana
Merasakan
merah mudanya cinta yang mekar
Harumnya
menusuk tepat hatiku

Layarnya
penuh eufhoria kebahagiaan nan abadi
Kembali
hatiku terketuk
Kau
memang bukan tergariskan untukku
Kau
telah bersamanya
Menggengam
hatinya untuk melangkah disampingmu
Kini
aku mengerti
Cintaku
hanya mimpi panjang tanpa tepi
Aku
mencintai hati yang telah termilik
Kau
seperti bulan..
Tak
mudah untukku tempati ruang hatimu yang tertutup
Rasa
ini memang tak mungkin terwujud
Aku
hanya mampu memandangimu bahagia bersamanya
Meskipun
ku tau aku tak ada dibalik senyummu
Mungkin
jika kau disampingku
Dengan
rasa yang tlah lama tertanam akan menguatkan cintaku
Menembus
awan dan satukan hati didepan angkuhnya mentari
Kau
dan aku bisa wujudkan mimpi jadi nyata
Tidak ada komentar:
Posting Komentar