Jumat, 10 Januari 2014

Dosakah aku mencintaimu?







Aku takut Kau membenciku ya Allah…

Ya allah ya Rabbku, ampuni aku yang memiliki perasaan cinta kepada sang ikhwan itu. aku sendiri tak habis fikir mengapa getaran yang aneh itu perlahan menyelundup masuk ke hatiku. Ingin rasanya aku menolak getarannya namun seketika hatiku tenang saat aku melihatnya. Aku tersadar apakah Kau akan membenciku ya allah? Aku takut!



Aku hanya seorang wanita yang sedang menyesali dosa..

Aku bukan wanita bercadar, tapi aku hanyalah seorang wanita yang sedang menyesali dosa- dosaku dimasa lalu. kau menyadarkan aku tentang keindahan islam, agama allah yang menurutku paling istimewa. Semenjak aku mengenalmu dari salah seorang temanku rasa itu belum muncul, yang ada hanyalah gambaran latar belakangmu, menandakan kau lelaki yang berbeda. Kau hadir seperti embun saat hidupku kering tanpa kesejukkan. Membuka mataku dengan semua perhatianmu, dengan semua nasehatmu bak angin saat dunia ini pengap penuh kepalsuan.


Cara-Mu menyadarkanku ya Allah…

Kedekatanku dengan sang ikhwan membawa aku perlahan memaknai kasih sayang allah yang tak pernah teraba olehku. Mungkin aku yang tak peka atau terlalu menyibukkan diri dengan urusan duniawi hingga aku terlupa akan cinta-Nya yang baqa. Ia menjagaku, mengingatkan aku dan menuntunku untuk selalu bersyukur pada-Nya atas semua anugerah yang aku dapatkan tanpa aku bersusah payah memohon dengan tumpahan air mata karena allah terlalu menyayangiku, allah tau apa yang terbaik untukku. Begitupun cara-Nya yang mengirimu kedalam hidupku untuk menyadarkan aku dari kesilauan secuil kenikmatan yang mengandung beribu bahkan berjuta mudharat, naudhzubillah!


Hanya Meduga kau mencintaiku…

Tentang sebuah rasa yang kuyakini adalah cinta menjadikan beban tersediri. Hatiku tak henti bertanya apakah kau juga memiliki rasa yang hampir sama dengan apa yang aku rasakan? Hanya menduga itulah kemampuanku untuk memupuk keyakinan bahwa kau juga mencintaiku, insyallah.


Dalam istikharah ku cari jawaban-Nya…



Satu ketika, kau mengirimiku sepucuk surat saat aku hendak meninggalkanmu, hanya ragamu maksudku. Dalam surat itu terangkai kata- kata cinta, subhanallah! Itu sangat indah hingga memaksaku mencucurkan airmata yang tak bisa tertahan lagi. Disana kau tulis “aku bahagia memilikimu wanitaku”. Hatiku terbang lalu seketika nyaliku menciut saat adzan berkumandang, dosakah aku mencintaimu? Ridhokah allah akan rasaku dan rasamu yang menjadi satu untuk memperjuangkan rasa demi memperbaiki kesalahan yang telah lalu? Dalam istikharah ku cari jawaban-Mu ya allah yang Maha Pembolak Balikan hati


Tidak ada komentar:

Posting Komentar