Kini semuanya berubah tentang rasa yang pernah ku gambar
dalam hatiku dan ku nikmati bersamamu. Kau meninggalkan aku tanpa kepastian
seperti hujan diantara senja yang mulai memerah. Sebenarnya hatiku tak percaya
namun aku berusaha untuk melupakan luka itu. Cinta yang tak sempat kau
ungkapkan menjadi bayangan hanya bisa kupeluk dalam tangis yang enggan pecah.
Biarkan aku pergi untuk membuktikan semua ini adalah kesalahan yang terjadi
diantara kita. Aku akui memang aku mencintaimu, sebenarnya aku juga ingin
melupakan letih yang terlalu lama tersarang dalam rasaku. Aku tak bisa, tak
pernah bisa dan selalu gagal. Aku yakin dengan yang kurasa hanya demi dirimu
aku mampu bertahan. Pergilah… hanya sekedar meyakinkan cintamu kepadaku aku
rela kau meninggalkanku. Semakin aku berusaha mencintaimu semakin itu pula kau
mencoba membunuh semua rasaku. Dari awal aku telah mampu membacanya, membaca
isyaratmu yang palsu. Memang benar apa yang ku rasa selama ini, ternyata kau
tidak lebih dari seorang yang hanya mampu memberiku luka. Aku salah menilaimu…
Kau pergi dan mulai menjauhi bayangkanku saat ini, dengan
kecongkakanmu kau tutup matamu dari pandanganku. Aku terima kau meninggalkanku
sungguh demi apapun aku ikhlas jika itu membuatmu jauh lebih bahagia. Buat apa
aku dengan segenap keegoisanku membiarkanmu dalam penjara suci? Aku tak tega
melihatmu terpasung disana terlalu lama. Karena setiap yang bernyawa itu
mempunyai cinta dan berhak atas kebahagiaan yang turun bersama hujan sebagai
rahmat-Nya. Kau berhak bahagia namun jika kebahagiaanmu bukan bersamaku, ku
lepaskan tali yang telah mengikat hatiku dan hatimu terlalu dekat dan merekat.
Hujan dalam senja menyaksikan tubuhku merengkuh dalam
dinginnya. Hatiku kembali patah lalu ku biarkan puing-puingnya berserakan
dimana- mana. Cinta adalah sesuatu yang membuat hidupku penuh warna dan tentang
seseorang yang membuatku merasa lebih hidup dengan kehadirannya, tapi hadirnya
laksana sebuah perkataan dalam lampu merah. Ia hanya sesaat berhenti dan
melanjutkan kembali pada hati- hati yang belum terisi. Pergilah…. Lari!!!
Sekuat kakimu melangkah, namun jika kau tak kuat dengan rasa letihmu,
berhentilah! Tengok kebelakang, masih ada aku disini yang menanti cintamu.
Original Created by Nova Patria
Tidak ada komentar:
Posting Komentar